Resiko AI Logo
Login
Faktor atau pertimbangan kunci apa saja yang dianalisis dalam BIA?
Business Impact Analysis
Business Impact Analysis

Faktor atau pertimbangan kunci apa saja yang dianalisis dalam BIA?

Diperbarui: 15 Agustus 2025

Business Impact Analysis (BIA) merupakan salah satu komponen kunci dalam memahami kerentanan organisasi terhadap gangguan operasional. BIA membantu organisasi mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengukur dampak potensial dari gangguan, guna memastikan kesiapan pemulihan secara efektif dan terencana. Proses ini menjadi bagian integral dari kerangka kerja Business Continuity Management (BCM), sebagaimana dijabarkan dalam standar seperti ISO 22317:2015.

Faktor atau pertimbangan utama yang umumnya dianalisis dalam BIA meliputi:


1. Identifikasi Fungsi dan Proses Bisnis Kritis

BIA dimulai dengan pemetaan menyeluruh atas fungsi dan proses bisnis yang dianggap vital untuk kelangsungan operasional. Identifikasi ini mencakup:

  • Mengapa suatu fungsi dianggap krusial.
  • Apa dampaknya jika fungsi tersebut terhenti.

Contohnya, sistem perbankan online di sebuah bank nasional tentu lebih kritikal dibandingkan sistem absensi karyawan. Analisis ini juga mempertimbangkan aktivitas pendukung dari produk dan layanan inti.


2. Evaluasi Dampak Potensial dari Gangguan

BIA mengkategorikan dampak secara komprehensif, antara lain:

  • Dampak Finansial: Seperti hilangnya pendapatan, penundaan pemasukan, biaya tambahan (misalnya lembur, outsourcing), penalti kontrak, atau denda regulasi. Usaha kuantifikasi kerugian biasanya dilakukan untuk mempermudah prioritisasi pemulihan.
  • Dampak Operasional: Termasuk penurunan produktivitas, gangguan layanan pelanggan, penurunan kualitas layanan/produk, dan backlog pekerjaan.
  • Dampak Reputasi & Hubungan Pelanggan: Ketidakpuasan pelanggan, potensi kehilangan kepercayaan, dan beralihnya pelanggan ke pesaing.
  • Dampak Regulasi & Hukum: Potensi pelanggaran kepatuhan, denda hukum, hingga sanksi administratif.
  • Dampak terhadap Keselamatan: Risiko terhadap kesehatan dan keselamatan personel, terutama di industri dengan paparan fisik tinggi (contoh: manufaktur, energi, transportasi).

3. Analisis Ketergantungan dan Sumber Daya Pendukung

BIA memetakan semua dependensi dari fungsi kritikal, mencakup:

  • Sumber Daya Manusia: Personel kunci yang kompetensinya krusial.
  • Teknologi & Sistem TI: Software, infrastruktur, jaringan, dan aplikasi vital.
  • Fasilitas Fisik: Lokasi kerja, pusat data, dan ruang kontrol.
  • Pihak Eksternal: Pemasok, vendor, dan mitra strategis.
  • Dokumentasi: Catatan digital maupun fisik yang dibutuhkan agar fungsi tetap berjalan.

4. Parameter Waktu Pemulihan

BIA menetapkan dan mengkaji parameter waktu kritis:

  • Recovery Time Objective (RTO): Batas maksimal waktu pemulihan fungsi.
  • Recovery Point Objective (RPO): Batas toleransi kehilangan data.
  • Maximum Tolerable Period of Disruption (MTPD): Durasi maksimal gangguan sebelum terjadi kerusakan kritis.

5. Sensitivitas Waktu dan Durasi Gangguan

BIA juga mempertimbangkan bagaimana dampak dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Fungsi tertentu mungkin kritikal hanya di waktu-waktu tertentu dalam siklus bisnis (misalnya: akhir bulan, musim puncak, audit periodik).


6. Skenario Gangguan

Meskipun BIA bersifat cause-agnostic (berfokus pada dampak, bukan penyebab), organisasi sering mengevaluasi berbagai skenario seperti:

  • Bencana alam,
  • Serangan siber,
  • Gangguan listrik/infrastruktur,
  • Human error,
  • Gangguan pada supply chain.

Hal ini membantu menguji ketahanan dari berbagai sudut.


7. Prosedur Kerja Alternatif (Workarounds)

BIA juga mengevaluasi potensi penggunaan prosedur manual atau alternatif operasional yang dapat diterapkan sementara sistem utama terganggu. Tujuannya adalah untuk mempertahankan kelangsungan fungsi esensial meskipun dalam kapasitas terbatas.


Dengan menganalisis faktor-faktor tersebut secara sistematis dan terstandarisasi, organisasi akan memperoleh gambaran utuh tentang risiko gangguan, ketergantungan lintas sistem, dan prioritas pemulihan. Informasi ini menjadi dasar dalam merancang strategi pemulihan dan alokasi sumber daya yang realistis, efektif, dan sesuai dengan toleransi risiko organisasi.


Masih butuh bantuan?

Tim support kami siap membantu Anda lebih lanjut

Buat Risk Assessment dengan AI

Gunakan Resiko AI untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko perusahaan secara otomatis dan akurat

Daftar Gratis!
✓ Risk Assessment Otomatis • ✓ AI-Powered Analysis